Hari sudah beranjak malam, tapi hujan belum juga berhenti. Petir menggelegar seolah menunjukan kegagahannya. Membuat gadis kecilku terlonjak setiap kali mendengarnya.
"Na takut hujan, Bunda...", rengeknya terus menerus. Mungkin tidak dapat lupa dengan peristiwa yang belum lama menimpa keluarga kecil kami. Malam itu, di tengah hujan badai seperti saat ini, Baba terpaksa menerjang dengan motor tuanya.
Namun naas, ketika melewati jalan yang licin, motor tersebut tergelincir. Tubuh Baba rebah ke aspal keras dan sebuah truk tanpa sengaja menyeretnya sejauh ratusan meter.
Di tempat lain, di tengah hujan yang sama, aku menerima panggilan telepon. Polisi. Tanpa banyak basa-basi, aku meraih Rayna kemudian langsung menuju rumah sakit. Dan di sanalah ia berada. Terbujur kaku di atas salah satu brankar, terselimuti secarik kain putih.
Rayna kecilku terpaksa melihat semuanya. Malam gelap. Hujan badai. Dan Babanya yang tak lagi bernyawa.
"Rayna, tidak perlu takut. Setelah hujan berhenti, akan selalu ada pelangi yang menyertai", ujarku seraya mengingat lelaki itu lagi. Sesosok manusia yang tanpa sadar menjadi pangkal dari ketakutanku akan kehidupan berumah tangga.
#Writober
#RBMIpJakarta
#Ibuprofesionaljakarta
:'(
BalasHapus