Who's Following Me?

Selasa, 28 Januari 2014

Second Chance 5/6

“Kamu...”

“Ya!!!”

“Sejak kapan...”

“Sejak kapan apa?”

“Sejak kapan kamu tahu, aku Rezamu?!”


“Saat tadi kamu menyapaku” Ara meletakkan telapak tangannya dibahu Reza “Kembalilah, Za. Setelah mendengar kisahmu, aku pun ingin kembali. Padahal sebelumnya aku sama sepertimu, beratnya kehidupan selepas perpisahan kita membuatku mencari jalan menuju kematian. Saat tadi pagi aku terbangun seperti ini, aku berpikir mungkin ini jawaban atas doa-doaku tapi bertemu denganmu lagi meruntuhkan semuanya. Kembalilah, Za. Demi anak dan ibumu, serta aku”

Lama Reza terdiam seraya memandang kosong ke arah Ara, kemudian ia menyanggupi permintaan tersebut “I’ll try, Ra” perlahan bayangan Reza memudar dan lelaki diranjang itu menggerakkan jemarinya.

“Suster, suster! Anak saya sadar, suster” teriak ibunda Reza.

“Kamu kembali, Za. Wait me ya” bisik Ara tepat ditelinga Reza, walaupun ia tak yakin lelaki itu masih dapat mendengarnya. Kemudian pandangannya beralih ke Lala, sepertinya gadis kecil itu dapat merasakan kehadirannya. Didekatinya Lala dan ia berbisik “Aku calon ibumu, aku berjanji. Tapi kumohon doakanlah agar aku dapat kembali”

Ara berjalan keluar menuju kamarnya sendiri. Tekadnya sudah bulat untuk kembali. Dihampirinya perempuan yang merupakan sebagian dirinya itu. Ia pandangi lekat-lekat berharap akan terjadi keajaiban.

Bagaimana cara melakukannya? pikir Ara. Konsentrasi... konsentrasi... Ia pejamkan matanya sedangkan mulutnya berkomat-kamit bagai merapal mantera kembali... kembali... konsentrasi Ara! konsentrasi...

Mohon ampun pada Tuhanmu Ara! sebesar apapun keinginanmu untuk kembali, tetap hanya Dia-lah yang akan mengabulkannya.

Ara kembali berkonsentrasi hingga kepalanya terasa sangat sakit. Bibirnya mulai meracau tak jelas, tapi sekuat tenaga ia menghalau racauannya sendiri dan berbisik sangat lirih walaupun dengan susah payah.

“Tuhan, aku tau diseparuh hidupku, aku tak pernah lagi mengingat-Mu. Tapi aku juga tau bahwa Engkau Maha Pengampun. Maka jika Engkau mengampuniku, aku mohon izinkanlah aku menepati janji pada gadis kecil itu”


Tubuh Ara serasa telah dipantul-pantulkan kesegala arah. Kesakitan menjalari seluruh tubuhnya. Dan kemudian ia bagai tersedot ke suatu pusaran yang sangat dalam dan tak berujung. Hal terakhir yang ia ingat hanyalah, Reza akan menikahinya.


*Tulisan ini diikut sertakan dalam give away kasihelia.com : Gerakan Menulis #CintaiHidup

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terimakasih untuk yang sudah membaca atau sekedar melihat tulisan ini.

Mari budayakan memberi apresiasi pada penulis dengan berupa sebuah komentar :)