Who's Following Me?

Minggu, 26 Januari 2014

Second Chance 3/6

“Mereka menyebutnya dengan koma. Tapi bagiku, ini adalah kesempatan kedua. Mungkin bagimu juga akan begitu. Adakah masalahmu yang belum sempat kau selesaikan, Ra?”

“Terlalu banyak masalahku, Za. Dan sepertinya tidak akan pernah selesai”

“Jangan pesimis begitu, Ra. Seperti kataku tadi, anggap saja ini kesempatan kedua. Aku akan membantu menyelesaikan masalahmu”

“Lalu aku akan mati, Za?”

“Aku tak tahu, Ra. Hanya Tuhan yang tahu. Tetapi jika kau mengizinkan, aku ingin membantumu”

“Mengapa?”


“Entahlah, aku hanya ingin. Jika kamu tak mau, ya sudah tak apa”

“Za, sekarang kita ini apa? Yang aku tau, saat ruh meninggalkan jasadnya...”

“Mereka meninggal? Ya, seharusnya memang seperti itu. Tetapi inilah Kuasa Tuhan, Ra. Tuhan memberikan kita kesempatan kedua, maka pergunakanlah sebaik mungkin” sebentuk senyum tercetak di bibir Reza “Yuk” ajaknya seraya menembus pintu salah satu bangsal kelas tiga.

Ara terdiam didepan pintu tersebut. Reza pun keluar lagi dengan cara yang sama. Ia membaca keraguan pada raut wajah Ara.

“Kenapa tidak masuk? Oh, I’ m sorry, Ra. Aku lupa. Kamu juga bisa, pegang tanganku kita masuk bersama”

“Kamu yakin?”

“Yeah...” Reza menggenggam jemari Ara dan kemudian menembus pintu tadi “Bisa kan, Ra?” senyuman mengembang di bibirnya. Dibimbingnya Ara ke salah satu dari lima ranjang yang ada di ruangan itu, dimana terdapat seorang laki-laki yang sedang terbaring. Matanya yang terpejam serta tubuhnya yang terlihat sangat ringkih dan selang infus yang terhubung ke pembuluh darah di lengannya. Tetapi selain itu tak terlihat tanda-tanda penyakit.

Ara terpaku menatap lelaki tersebut, menimbang-nimbang beberapa hal seraya menatap Reza dan kemudian bertanya  “It’s you, Za?”

Reza hanya tersenyum. Tapi Ara tahu pasti, bahwa itu adalah senyuman terpahit yang pernah ia lihat.

“Apa yang terjadi denganmu?” tanyanya.

“HIV” jawab Reza datar.

“Sudah berapa lama kamu seperti ini?” tanya Ara seraya berusaha menutupi keterkejutannya.

“Entahlah, mungkin beberapa minggu”


“Apa rasanya?”


*Tulisan ini diikut sertakan dalam give away kasihelia.com : Gerakan Menulis #CintaiHidup


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terimakasih untuk yang sudah membaca atau sekedar melihat tulisan ini.

Mari budayakan memberi apresiasi pada penulis dengan berupa sebuah komentar :)