Who's Following Me?

Jumat, 03 Januari 2014

Aku Juga Suka Kamu, Tapi...

source

Mutiara’s POV

Bertemu dengannya adalah hal yang paling menyenangkan. Ya, kalian tau rasanya mencintai bukan? Sangatlah indah. Seperti melihat bunga yang bermekaran, atau saat air hujan turun di musim kemarau atau pula, bintang yang jatuh saat ada satu permintaan. Yang jelas sangat menyenangkan.

Dia adalah Gabriel, sahabatku. Hmm… lebih tepatnya, dia kakak kelasku yang menjadi sahabatku. Kepribadiannya itu cukup menyenangkan. Ia ramah, baik dan sangat melindungiku. Dia juga bisa ku andalkan. Dia selalu bisa membuatku tertawa disaat aku hampir menangis, atau membuatku marah disaat aku sedang bosan. Tak jarang pula, ia sering membuatku merasa menjadi seorang perempuan di hadapannya. Astagah! Lelaki itu menguras isi fikiranku. Aku tidak tahu apa yang aku fikirkan.

“Hai Tia.” Sapanya pada pagi yang cerah. Aku pun tak mau kalah oleh sang mentari, aku memberikannya senyum yang lebih cerah dari mentari. Ia duduk disampingku dan mengambil segelas softdrink. Aku pun meminum jus jeruk kesukaanku.

“Nanti, pulang sekolah mau kemana?” Tanya Gabriel, aku berfikir sesaat. Mencoba meyakinkan diriku, hari ini aku tidak punya janji dengan siapapun. Setelah yakin, aku menggelengkan kepalaku dan menatapnya.

“Mau jalan?” aku sedikit tidak percaya, tapi… aku sangat senang, biasanya kami hanya menghabiskan waktu disekolah. Dan akan berpisah di rumah. Itu pun, jika dia mempunyai waktu untuk mengantarku. Ia segera menganggukkan kepalaku dan tersenyum manis.


***

Dulu, aku berfikir, naik motor itu menyebalkan. Membuat rambutku kusut dan panas. Tapi, duduk di motor ninja Gabriel, sangatlah berbeda. Tiupan angin membuatku bahagia, hembusannya yang mempermainkan rambutku pun, terasa sejuk dan membuatku cukup nyaman. Hah, udaranya sangat indah.

Motor Gabriel berhenti di sebuah taman, cukup sejuk dan indah. Astaga, apakah ia akan menyatakan cintanya padaku? Tempat ini sangat indah, sungguh-sungguh indah. Bunga-bunga bermekaran, kupu-kupu yang berterbangan dan, air mancur yang di kelilingi bunga. Sungguh, aku tak bisa membayangkan apa-apa lagi.

Tangan Gabriel menarik lembut tanganku dan berjalan-jalan di tengah taman indah ini. Sungguh menyenangkan, sesekali ia bercanda dan berbicara hal aneh padaku. Mataku liar mengelilingi tempat ini, Gabriel kembali dengan dua bungkus ice cream yang terlihat lezat dan menggiurkan. Gabriel memberikan satu untukku, kemudian ia mengajakku duduk disalah satu kursi yang tersedia.

"Tia" panggil Gabriel. Tiba-tiba saja tangannya telah menggenggam tanganku. "Aku suka kamu"

What? Dia--seorang gabriel-- juga suka sama aku?

Aku menghembuskan nafas panjang. Gabriel menatapku, tatapan itu seolah berkata 'maafkan aku'

Maaf? untuk apa?

"Gabriel' takut-takut aku sentuh lengannya. Bagai tersetrum, sekujur tubuhku mendadak 'mati rasa'. "Aku... aku... aku juga suka sama kamu..."

"Lalu?" kejar Gabriel.

"Aku tak bisa..."

"Tapi kenapa?"

***
Gabriel’s POV

Flashback on...

Hufh lagi lagi satnight! Gak tau kenapa belakangan ini gue selalu benci dengan malam minggu. Hmmm baiklah.. baiklah... gue akan mengakuinya. Well beberapa bulan ini gue emang lagi single. Jadi agak sensi kalo denger kata 'pacar', 'jomblo', en 'satnight'.

Pacar. Keki gak sih lo saat lo lagi single, dengan santainya temen lo cerita abis cipokan sama pacarnya? Serasa pengen ngerontokin semua giginya saat itu juga!

Jomblo. Wel,l itu adalah kata paling menyakitkan buat kaum fakir asmara.

Dan satnight. Satnight itu kan identik dengan umm... orang pa... aduh.. caran

Seperti biasa, kalo satnight gue bakal tidur jam 9 teng. Tapi baru aja gue mau siap-siap ke pulau kapuk, nenek sihir paling cakep sedunia yang anehnya gue sayang mulai teriak-teriak gak jelas.

"Kakak! Kakak!" suara cemprengnya memekakan telinga gue. Buk.. Buk... Buk... kayaknya dengan sekuat tenaga dia ketuk pintu kamar gue.

"Berisik!"

"Gabriel buka pintunya, Nak!"

Ckck apa pula dia? bawa bawa mommy segala! Dengan terpaksa gue buka pintu kamar.

"Kenapa mom?" tanya gue tanpa semangat sama sekali.

"Itu adikmu ada reuni sama teman-teman SDnya. kamu anterin ya?"

Gue melirik Angelina a.ka Angel (Yes! Namanya gak sesuai sama kelakuannya) yang udah dandan heboh. Dress kuning dipadu dengan legging merah dan boots berwarna senada. Sebentuk senyum tercetak di bibir mungilnya yang dirias gak kalah heboh. Matanya menatap gue penuh harap. Dasar bocah!! Tau aja sih kelemahan gue.

Walaupun dengan bersungut-sungut akhirnya gue masuk kamar juga. Ambil jaket sekenanya en kunci motor.

"Pake jaketnya, udah malem. Gak bagus cewek kena angin malem" ujar gue dingin.

"Naik motor? bisa rusak dandanan gue!" protes Angel.

"Ck masih bagus gue anterin"

Angel cuma bisa mendengus, mungkin dalam benaknya ia juga membenarkan perkataan gue.


***
Aaaaaaaargh..... gue bosan! Sudah dua jam lebih setelah kita sampai. Angelina langsung gabung sama temen-temennya. Sedangkankan gue cuma bisa jadi kambing congek. Tak satu pun dari mereka yang gue kenal. Gue harus keluar dari sini! lima menit lagi gak keluar gue pasti bakal mati bosan.

Tapi tunggu kayaknya gue kenal sama satu sosok itu.

"Gabriel?" sapa seseorang dihadapan gue.

"Tiara? Ngapain lo disini?"

Dia adalah Tiara, sahabat gue dari zaman kuda gigit besi #eh

"Nemenin abang gue, elo?"

Nemenin adek gue. "Nemenin temen gue!"

"Hahaha kok bisa samaan gini sih"

"Kita kan jodoh" gue tersenyum menggoda.

Pipi Tiara memerah karena malu. Bikin gue gemes aja. Jadi pengen nyubit deh.

"Gabriel, pulang yuk" tiba-tiba saja suara cempreng itu memenuhi telingaku lagi.

Angel menggenggam tangan gue erat dan menggiring ke tempat parkir.

Astaga! gue belum pamit dengan Tiara.

***
Mutiara’s POV 

Dear Diary,
Tadi di acara reuni sekolah abang, aku bertemu Gabriel. Kau tau kan? Gabriel. Cowok pertama yang bisa mengisi hatiku. Cowok pertama yang berhasil mebuatku lupa makan... lupa tidur... bahkan lupa mandi karna memikirkannya.

Diary,
Tadi aku melihatnya. Cewek itu menggenggam tangannya dan membawanya menjauhiku. Tanpa kata ia meninggalkanku sendirian. Ia pergi bersama cewek itu. Ku pandangi kepergian motor ninja itu tanpa kata. Tak kuhiraukan air mata yang mulai menetes. Satu-satunya yang ada dibenakku hanyalah sakit hati!

Diary,
AKU, SEORANG MUTIARA ANINDYA CEWEK YANG TEGAR SAAT INI TENGAH PATAH HATI!!!

Flashback off…


***


"Tapi kenapa?" tanya Gabriel.

"Maafkan aku..."

"Tia, kenapa?"

"Aku tau kau telah memiliki kekasih Gabriel"

"Kekasih? No... no... no... Aku single Tia"

"Lalu, waktu di reuni kemarin?"

"Astaga!! Itu Angelina. Dia adikku Tia"

"Benarkah?"

"Iya. Aku gak boong Tia. Jadi karna itu? Hahaha Tia... Tia..." Gabriel tertawa terbahak-bahak. Aku hanya dapat tersenyum melihat tingkahnya.

Gabriel menguasai diri dan menghentikan tawanya. "Tia... kita ulangi? Oke?"

Perlahan ia berlutut dihadapanku. Ditangannya terselip bunga mawar yang entah ia dapat darimana.

Apa yang akan dilakukannya?

"Mutiara Anindya, will you be my girlfriend?"

"Are you sure?" tanyaku tak percaya.

"Yeah, I'am sure" ia menatapku. Tatapan itu bagai mencerminkan seberapa dalam rasa cintanya padaku.

"Mutiara, will you be my girlfriend?" tanyanya lagi.

Aku menghembuskan nafas panjang. Dan memberikan sebentuk senyum termanisku. "Yes, I will..."

Gabriel memelukku erat dan membisikkan sesuatu.

"Will you marry me?"

"What???" teriakku histeris.

Sedangkan Gabriel tergelak melihat tingkahku. "Mau gak?" tanyanya. Pipiku bersemu merah.

"Hahaha sampai merah gitu pipinya. Ya gak sekaranglah, tapi nanti. Dan nanti harus mau!"

Aku mendekatkan bibirku ke telinganya. "Yes, I will" bisikku tanpa kentara.

30 komentar :

  1. Kak vanka ini cerita yg ada di grup itu kan?
    Kerennn!!! Lanjut kak aku tunggu :)

    BalasHapus
  2. bagus, tapi itu kata ganti orangnya ada dua aku dan gue

    mohon kunjungan baliknya ya http://mulyani12.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku buat yang cewek, gue buat yang cowok :)

      Hapus
  3. ini itu harapan penulis yg ditulis jadi cerpen gitu ya? jujur loh haha :p

    BalasHapus
  4. Mayan, dapet pencerahan. Salam kenal. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wuih pencerahan haha. salam kenal juga :)

      Hapus
  5. Bagus, cuman kadang-kadang kesalahan pemakaian tanda baca agak mengganggu, Kak. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe masih belajar nih buat yang kek gitunya :D

      Hapus
  6. POV itu apasih. duh, aku kudet
    ini dari pengalaman bukan? haha
    cara menceritakan dari dua sudut pandangnya udah asik. ditunggu karya selanjutnya ya

    BalasHapus
  7. keren, euy.. salam kenal. :D

    BalasHapus
  8. ceritanyaa bagus... saya sukaa :D ... lanjut terus yaaa... salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih udah suka kaaak :3 mampir ke cerita yang lain yuk ;)

      Hapus
  9. Ahhh bagus cerita nya , walau di tengah agak kurang nyambung :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang kurang nyambung bagian mananya ya? :)

      Hapus
  10. kok jadi galau begini sih :'( jgn lupa follow balik ya :D

    BalasHapus
  11. baguuuus. saya suka saya suka. suka Gabriel juga. haha ;) aku juga punya cerpen, silahkan mampir ;)

    BalasHapus
  12. Wohooooo~ cieeeeee. cieeee, cieeeee.
    Van, bagus van! :)

    BalasHapus

Terimakasih untuk yang sudah membaca atau sekedar melihat tulisan ini.

Mari budayakan memberi apresiasi pada penulis dengan berupa sebuah komentar :)