Who's Following Me?

Jumat, 10 Januari 2014

Timun Suri

Cerpen ini  terinspirasi dari dongeng "Timun Mas"


Alkisah disuatu masa hiduplah sepasang suami istri yang telah lama menikah. Sang suami bernama Ramond dan istrinya bernama Quilla. Akan tetapi, mereka belum juga dikaruniai seorang anak. Beragam cara telah mereka tempuh, namun sepertinya semua sia-sia. Sang istri tak kunjung hamil. Dan sang suami pun akhirnya mulai lelah dengan kenyataan tersebut.

Suatu hari, sang suami mencapai titik terlelahnya. Dalam kekecewaan ia ceraikan sang istri dan meninggalkannya begitu saja.

Sang istri pun patah hati. Ia merasakan hal yang lazimnya di alami para remaja labil, GALAU. Sejak hari itu, hidupnya kacau balau. Makan. Tidur. Ber-shower. Dan ngetwit galau. Hanya itu yang ia lakukan setiap hari seraya meratapi nasibnya.


Namun, pada suatu sore ketika ia tengah bershower, suatu peristiwa terjadi. Bumi berguncang hebat. Dan kemudian munculah sesosok mahluk hijau besar dari belakang rerimbunan pohon.

“Hai manusia!!!” seru makhluk itu

Dengan keberanian yang hanya seperempat, Quila menjawab “Ada apa wahai raksasa?”

“Panggil aku Hulk!!” pinta sang raksasa.

“B…ba…ik..lah Hulk. Mengapa kau kemari?” tanya Quila.

“Ha…ha…ha… kudengar kau selalu menangis, apa yang terjadi padamu manusia?”

Quila pun menceritakan apa yang terjadi kepada Hulk.

“Ha…ha…ha… jadi karna itu! Kau ingin anak, right?”

“Ya!! aku sangat menginginkannya Hulk”

“Baiklah!!! Tanam benih ini di pekaranganmu, dan pada waktunya nanti petiklah buat terbesar lalu belah dengan hati hati” jelas Hulk seraya memberikan sekantung benih.

“Terima kasih Hulk… terima kasih…” tanpa sadar Quila memeluk Hulk.

“Oh!! Tetapi ini tak gratis, manusia! Saat anakmu berusia 17 tahun, kau harus memberikannya padaku!” ujar Hulk seraya menghempaskan tubuh Quila dan pergi dari tempat itu.

Sepeninggal Hulk, Quila langsung menanam benih itu. Dengan tekun ia merawatnya. Hingga akhirnya siaplah tanaman itu untuk dipanen. Seperti penjelasan Hulk, Quila memetik buah terbesar.  Ia bawa buah itu kedalam rumah, kemudian dengan perlahan ia belah buah tersebut. Saat ia angkat bagian atas buah, terkejutlah ia dengan apa yang dilihatnya. Seorang bayi perempuan!!

SEORANG BAYI PEREMPUAN!! (sengaja diulang biar makin tegang)

                Perlahan Quila mengangkat bayi itu dan membersihkan tubuhnya yang tertutupi biji timun suri. Setelah bersih dan membalut tubuhnya dengan selimut, Quila pun memeluknya seraya berbisik.

“Kau kuberi nama Timun Suri. Kau tau? Karena tubuhmu yang padat berisi seperti Timun. Dan Suri, karena aku ingin kelak kau menjadi secantik Suri Cruise”

source

***
17 tahun kemudian…

Dear sahabat,
Esok usiaku bertambah satu tahun lagi. Tujuh belas. Angka yang paling kubenci. Karna apa? Karena kata ibu inilah saat-saat terakhir aku bersamanya.

Tulisku pada halaman terakhir buku harian.

Sahabat,
Aku selalu percaya dengan perkataan ibu, akan tetapi waktu itu aku tak percaya akan hal ini. Tapi kini, aku rasa ibu benar. Karna semakin lama, tubuh ini semakin lemah.

Tes… darah menetes dari hidungku. Kuambil tissue, dan menekankannya di hidungku. Kemudian kuambil penaku lagi, dan kembali menulis.

Sahabat,
Mungkin inilah akhir waktuku. Terimakasih kau telah menemani di tujuh belas tahun kehidupan ku ini. selamat tinggal sahabat kecilku.

Dengan cinta,
TS
Jam di dinding kamarku berdetak. Pukul 12 tepat. Umurku telah bertambah. 17 tahun. Akankah aku tetap bersama ibu?


6 komentar :

  1. Kemudian Timun Suri tewas karena tisu yang nyumpel di hidung masuk sampai ke paru paru. tragis :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha :"(

      btw, putri gula-gula pangeran uget-ugetnya dilanjut dong om :p

      Hapus
  2. Absurd nih ceritanya, ada komedi ada sedih wkwkwk top deh !! :D

    BalasHapus
  3. endingnya masih ngambang gitu.
    terus kan si quilla lagi mandi, trus hulk muncul. masak dia langsung ngeloyor aja keluar tanpa penutup badan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sengaja dibuat ngambang endingnya biar main tebak-tebakan :p

      quilla mandinya pake sarung kok hahaha

      Hapus

Terimakasih untuk yang sudah membaca atau sekedar melihat tulisan ini.

Mari budayakan memberi apresiasi pada penulis dengan berupa sebuah komentar :)