Who's Following Me?

Jumat, 09 Oktober 2020

Adaptasi

 

Ruangan itu tidak besar, barangkali masih lebih besar kamar yang saat ini sedang kau tempati. Tapi di sepetak kamar inilah Adit dan Jani memulai semuanya. Mereka melakukan apa-apa yang menjadi penyebab dari keharusan mengarungi bahtera rumah tangga. Semata-mata demi kehormatan keluarga, juga janin yang tumbuh di dalam rahim Jani.

"Dit, handukmu!!!", seru Jani sembari melempar handuk basah milik Adit ke lantai.

"Kamu apaan sih? Main buang-buang aja! Ini juga lagi mau digantung di jemuran luar", rutuk Adit seraya memungut handuknya.



Pernikahan mereka memang masih seumur jagung. Tapi rasanya pertikaian yang terjadi, sudah sama seperti jumlah pertikaian mereka selama berkenalan hingga mendekati pernikahan. Adit yang belum bisa memahami, juga hormon kehamilan Jani semakin memperparah keadaan. Adit mulai tidak pulang tanpa alasan. Sedangkan Jani semakin berasumsi yang tidak-tidak.

"Kamu tuh, suami pulang kerja bukannya seneng malah dijutekin", keluh Adit di suatu pagi setelah semalaman berada di klub tempatnya mengais rejeki.

Namun yang dikeluhkan hanya menatap Adit nanar. Seolah sudah terlalu letih untuk bertanya soal keterlambatan dan hal lainnya. Jani lelah karena semalaman perutnya bergejolak. Dan seharusnya Adit ada disana mendampinginya. 

"Aku tau waktu kerjamu cuma sampai jam 1 malam, Dit. Dan kamu bisa langsung pulang setelahnya", ujar Jani pelan seraya menahan rasa mual di perutnya. 

"Ah... kamu ini kayak nggak tau dunia malam aja" pungkas Adit sambil berlalu.

Demi amarah yang kian mendidih, Jani bergegas menahan kepergian Adit, "Iya... aku gak tau, Dit! Kamu tau kan kenapa aku gak tau dunia itu lagi? Aku belajar, aku beradaptasi, tapi apa? Apa, Dit? Sekalipun kamu gak pernah mau coba ngerti!" 

Kemudian gelap menghiasi pandangan Jani, ia rebah bersama amarahnya. Dan bayangan Adit yang terus menjauh dari sepetak kamar itu. Ternyata benar, terkadang adaptasi tidak semudah itu terjadi. Karena dibutuhkan 'saling' dan bukan 'sendiri'.

#Writober2020
#RBMIPJakarta
#Adaptasi

2 komentar :

Terimakasih untuk yang sudah membaca atau sekedar melihat tulisan ini.

Mari budayakan memberi apresiasi pada penulis dengan berupa sebuah komentar :)