Aku tau ini salah, Pa. Ada kalanya aku ingin aku beramah - ramah denganmu, tetapi rasa kecewaku padamu membuat aku malas melakukannya.
Kamu bersikap seolah tidak ada apa - apa padahal sangat tau apa yang terjadi, aku BENCI!
Kamu bermanis - manis saat di depanku, tapi kita berdua tau apa yang kamu lakukan di belakangku.
Sudahlah, Pa... Aku sudah cukup KECEWA, tak usah kamu tambah - tambahi lagi.
Kalau Mama tau aku menulis surat ini, pasti ia akan memarahiku habis - habisan. Padahal aku tau, ia sendiri pun kecewa denganmu, Pa!
Apa sih yang kamu perbuat pada Mama? Sampai ia yang tak kalah sakit hatinya karenamu, tetap membela kamu mati - matian. Sampai lebih memilih bertengkar denganku jika sudah menyangkut aku yang kecewa padamu.
Apa sih yang kamu perbuat pada Adik? Sampai ia lebih nyaman bersamamu, ketimbang denganku.
Apa sih yang membuatmu merasa masih bisa memperbaiki keadaan? Dengan dalih "keluarga harus bersatu", kamu ingin menjatuhkan dan menyakiti lagi.
Mungkin Mama dan Adik masih bersimpati denganmu, tapi tidak dengan aku!
Terimakasih untuk segala yang telah kamu berikan.
Terimakasih untuk perbuatanmu kepadaku, karena tanpanya aku takkan setegar ini.
Selamat Tinggal!
Apa sih yang kamu perbuat pada Mama? Sampai ia yang tak kalah sakit hatinya karenamu, tetap membela kamu mati - matian. Sampai lebih memilih bertengkar denganku jika sudah menyangkut aku yang kecewa padamu.
Apa sih yang kamu perbuat pada Adik? Sampai ia lebih nyaman bersamamu, ketimbang denganku.
Apa sih yang membuatmu merasa masih bisa memperbaiki keadaan? Dengan dalih "keluarga harus bersatu", kamu ingin menjatuhkan dan menyakiti lagi.
Mungkin Mama dan Adik masih bersimpati denganmu, tapi tidak dengan aku!
Terimakasih untuk segala yang telah kamu berikan.
Terimakasih untuk perbuatanmu kepadaku, karena tanpanya aku takkan setegar ini.
Selamat Tinggal!
Anakmu,
Nka
PS : Lanjutkan proyek-akan-gagal mu itu tanpa aku!
Baru mampir udah suka sama tulisannya :)
BalasHapuswww.fikrimaulanaa.com
Terimakasih :)
Hapus