Aku bisa terima meski harus terluka
Karena ku terlalu mengenal hatimu
Aku telah merasa dari awal pertama
Kau takkan bisa lama berpaling darinya
Ternyata hatiku benar
Cintamu hanyalah sekedar tuk sementara
Akhirnya kita harus memilih satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani cinta begini
Karena cinta tak akan ingkari
Takkan terbagi
Kembalilah pada dirinya
Biar ku yang mengalah
Aku terima
***
"I love you, Honey... I love you..." ucap cewek didepan gue dengan lebaynya.
"Yeah, I know baby" jawab gue seadanya. Ntah kenapa gue mulai gak percaya sama ini cewek. Setiap sikap. Setiap tatapan. Setiap ucapan. Buat gue bullshit! Yep... mungkin gue cuma terpengaruh kabar burung tentang dia yang katanya ada affair sama mantannya. Awalnya gue gak percaya, tapi makin kesini dia makin beda. Kata orang, kalo cewek lo mulai bersikap lebay, pasti ada sesuatu. Hmmm...
"Sayang, aku ke toilet dulu ya..." pamit cewek itu lagi lagi dengan suara yang dibuat-buat.
"Iya" jawab gue datar.
Kemudian ponselnya yang mungkin tak sengaja tertinggal di meja, menyuarakan lagu kami. A Thousand Year by Christina Perry. Gue lirik sekilas ke arah layar ponselnya. Dan tulisan itu terpampang jelas.
My lovely-Ex calling...
Kecewa, patah hati, shock bercampur menjadi satu. Gue tatap ponsel itu hingga diam. Satu... Dua... Tiga... lagu kami mengalun kembali. Kemarahan gue memuncak. Dengan geram gue menekan tombol jawab.
"Hai, Darling..." ucap suara diseberang layaknya manusia yang tengah terbakar api asmara.
Kemarahan kembali menguasai diri.
"Halo sayang..." ujar suara diseberang lagi.
Klik. Sambungan telepon gue putuskan. Bertepatan dengan itu, cewek jalang itu kembali dengan wajah innocentnya.
"Maaf ya lama..."
Gue lemparkan ponselnya.
"Ini maksudnya apa?" tanya gue kalem.
"Ini gak seperti yang kamu lihat" jawaban klise.
"Gitu?"
"Iya, sayang..." cewek itu meraih tangan gue yang segera gue tepis. Cewek itu terperangah dan mulai mencoba mengalihkan matanya dari tatapan garang gue.
"Tatap mataku! Terimakasih untuk tiga tahun terindah-dan ternyata penuh kebohongan. Terimakasih karna kamu nyadarin aku-bahwa kamu bukan yang terbaik untukku. Terimakasih untuk luka yang sekarang kamu torehkan. Terimakasih kamu telah memilih lelaki itu-karna aku percaya ia takkan menyakitimu"
"Mmm... maksud kamu?"
"Tapi... maaf aku harus mengakhiri hubungan kita. Kamu tau? Cowok itu sahabatku! Berulang kali ia menceritakan cewek yang ia cintai-dan ternyata cewek itu adalah kamu. Kamu tau? Aku juga mencintaimu, tapi persahabatanku lebih berarti daripada cintamu yang semu itu. Maaf... tapi hubungan ini harus aku akhiri"
Tetesan air mengalir deras dari mata indahnya. "Maafkan aku..." ujarnya lirih. Aku mengusap air matanya.
"Aku harus merelakanmu, sayang... Ada pepatah yang bilang 'jika kau cinta dia, maka relakanlah..."
Sesudahnya aku berbalik badan dan belajar. Belajar menerima konsekuensi. Belajar untuk merelakan. Dan belajar untuk mengobati luka ini...
aaaaa kerennn
BalasHapusMakasih kak :)
BalasHapusini true story atau gimana .__. dalem banget, si cowo tegar sekaliy langsung meng-ikhlaskan gitu
BalasHapuscintaa...
BalasHapussedalam itu kah? habis baca kek ginian bikin hati goyah hahaha :p
Kak Pandu : murni fiksi kak
BalasHapusKak Shakti : sumur kali dalam hahaha, wih berarti menyentuh ya ceritanya? :D
kurang greget lagi nih critanya :3
BalasHapussalam kenal ya :)
Makasi kaka, salam kenal juga. Salam Kancut :3
BalasHapus